1. Bayani
A : Wah, ini sih pak bayan, tetangga ane.
B : Iya bener gan, tapi yang ane bahas bukan tetangga ente lho...:p
A : Trus apa dong?
B : Hmm, secara etimologi, bayani mempunyai arti menyambung, memisah-misahkan,
terang dan jelas, kefasihan dan kemampuan dalam menyampaikan, serta
kekuatan untuk menerima dan menyampaikan kejelasan. (mungkin karena artinya yang cukup bagus, jadi ada beberapa orang yang menggunakannya sebagai nama anaknya kali ya, termasuk nama tetangga ente tuh... :p )
Sedangkan secara terminologi, dengan mengutip pendapat al-Jahiz dalam kitabnya al-Bayan wa al-Tabyin,
al-Jabiri mengartikannya sebagai nama universal (ism jami’) bagi
setiap pemahaman makna, sedangkan apabila merujuk kepada pendapat
al-Syafi’i, bayani merupakan nama universal bagi makna-makna yang
terdapat dalam kumpulan landasan pokok (al-ashl) dan mengurai cabang
(al-furu’).
Jadi, Bayani adalah metode pemikiran khas Arab yang menekankan teks, nas
secara langsung atau tidak langsung, dan diterima oleh akal kebahasaan
yang digali lewat inferensi.
2. Burhani
A : Wah, parah. Masa bokap ane di tulis di blog agan.
B : Wuiihh, nama bokap ente pak burhan toh?
B: Maaf, ane bukan mau nggosip soal bokap ente nih.
Baca dulu aja ya gan, biar ente ga salah paham sama ane...:)
Burhani di ambil dari bahasa arab, Al-Burhan dalam bahasa Arabnya berarti argumen yang clear . Dalam
pengertian logika, al-burhan adalah aktivitas fikir yang menetapkan
kebenaran sesuatu melalui penalaran dengan mengkaitkan pada pengetahuan
yang bukti-buktinya mendahului kebenaran. Sedangkan dalam pengertian
umum, al-burhan berarti aktivitas fikir untuk menetapkan kebenaran
sesuatu.
Al-Jabiri menggunakan burhani sebagai sebutan terhadap sistem
pengetahuan yang berbeda dengan metode pemikiran tertentu dan
memiliki world view tersendiri, yang tidak bergantung pada hegemoni
sistem pengetahuan lain. Burhani mengandalkan kekuatan indera,
pengalaman, dan akal dalam mencapai kebenaran.
gimana?
bukan mbahas tentang bokap ente toh? hehehe
3. 'Irfani
A : Wah, ini ga salah lagi. Pasti dosen ane, pak Irfan. Ya kan?
B : Eits, tunggu dulu.
Jangan asal njeplak aja tuh mulut, sebelum ngomong, dengerin dulu dong penjelasannya.
kan kita diberi telinga 2 dan mulut cuma 1.
itu tandanya Allah memang pengin memberikan kita pelajaran kalo kita tuh lebih baik banyak mendengar daripada banyak ngoceh.
apalagi ngoceh ga jelas kayak burung beo.... :p :p :p
Yuk mari kita simak...:)
Kata ‘irfan adalah bentuk masdar dari kata ‘arafa yang berarti ma’rifah
(ilmu pengetahuan. Kemudian ‘irfan lebih dikenal sebagai terminologi
mistik yang secara khusus berarti “ma’rifah” dalam pengertian
“pengetahuan tentang Tuhan]”. Kalau ilmu (pengetahuan eksoterik) yakni
pengetahuan yang diperoleh indera dan intelek melalui istidlal, nazhar,
dan burhan, maka ‘irfan (pengetahuan esoterik) yaitu pengetahuan yang
diperoleh qalb melalui kasyf, ilham, i’iyan (persepsi langsung), dan
isyra.
Mungkin sebagian orang mengira Bayani, Burhani dan Irfani adalah nama-nama orang.
Tapi diatas itu saya tidak pernah menjelaskan orang-orang yang bernama Bayani, Burhani maupun Irfani...
Ya, kalian memang tidak salah, banyak nama orang yang diambil dari nama-nama itu.
tetapi diatas saya tengah menjelaskan tentang METODE FIQIH....
sumber :
http://babydee-el-habib.blogspot.com/2012/04/bayani-burhani-irfani.html
http://blog.umy.ac.id/aufklarung/2011/11/29/epistimologi-bayani-burhani-dan-irfani/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar