beranda

Jumat, 19 Oktober 2012

Bayani, Burhani dan Irfani sih siapa?

1. Bayani
A : Wah, ini sih pak bayan, tetangga ane.
B : Iya bener gan, tapi yang ane bahas bukan tetangga ente lho...:p
A : Trus apa dong?
B : Hmm, secara etimologi, bayani mempunyai arti menyambung, memisah-misahkan, terang dan jelas, kefasihan dan kemampuan dalam menyampaikan, serta kekuatan untuk  menerima dan menyampaikan kejelasan. (mungkin karena artinya yang cukup bagus, jadi ada beberapa orang yang menggunakannya sebagai nama anaknya kali ya, termasuk nama tetangga ente tuh... :p )

Sedangkan secara terminologi, dengan mengutip pendapat al-Jahiz dalam kitabnya al-Bayan wa al-Tabyin, al-Jabiri  mengartikannya sebagai nama universal (ism jami’) bagi setiap pemahaman  makna,  sedangkan apabila merujuk kepada pendapat al-Syafi’i, bayani merupakan nama universal bagi makna-makna yang terdapat dalam kumpulan landasan pokok (al-ashl) dan  mengurai cabang (al-furu’).

Jadi, Bayani adalah metode pemikiran khas Arab yang menekankan teks, nas secara langsung atau tidak langsung, dan diterima oleh akal kebahasaan yang digali lewat inferensi.

 2. Burhani
A : Wah, parah. Masa bokap ane di tulis di blog agan.
B : Wuiihh, nama bokap ente pak burhan toh?
B: Maaf, ane bukan mau nggosip soal bokap ente nih.
Baca dulu aja ya gan, biar ente ga salah paham sama ane...:)
Burhani di ambil dari bahasa arab, Al-Burhan dalam bahasa Arabnya berarti argumen yang clear . Dalam pengertian logika, al-burhan adalah aktivitas fikir yang menetapkan kebenaran sesuatu melalui penalaran dengan mengkaitkan pada pengetahuan yang bukti-buktinya  mendahului  kebenaran. Sedangkan dalam pengertian umum, al-burhan berarti aktivitas fikir untuk menetapkan kebenaran sesuatu.

Al-Jabiri menggunakan burhani sebagai sebutan terhadap sistem pengetahuan  yang  berbeda  dengan  metode  pemikiran  tertentu  dan memiliki world view tersendiri, yang tidak bergantung pada hegemoni sistem pengetahuan lain. Burhani  mengandalkan  kekuatan  indera, pengalaman, dan akal dalam mencapai kebenaran.

gimana?
bukan mbahas tentang bokap ente toh? hehehe

3. 'Irfani
A : Wah, ini ga salah lagi. Pasti dosen ane, pak Irfan. Ya kan?
B : Eits, tunggu dulu.
Jangan asal njeplak aja tuh mulut, sebelum ngomong, dengerin dulu dong penjelasannya.
kan kita diberi telinga 2 dan mulut cuma 1.
itu tandanya Allah memang pengin memberikan kita pelajaran kalo kita tuh lebih baik banyak mendengar daripada banyak ngoceh.
apalagi ngoceh ga jelas kayak burung beo.... :p :p :p
Yuk mari kita simak...:)

Kata ‘irfan adalah bentuk masdar dari kata ‘arafa yang berarti ma’rifah (ilmu pengetahuan. Kemudian ‘irfan lebih dikenal sebagai terminologi  mistik  yang  secara  khusus  berarti  “ma’rifah”  dalam pengertian “pengetahuan tentang Tuhan]”. Kalau ilmu (pengetahuan eksoterik) yakni pengetahuan yang diperoleh indera dan intelek melalui istidlal, nazhar, dan burhan, maka ‘irfan (pengetahuan esoterik) yaitu pengetahuan yang diperoleh qalb melalui kasyf, ilham, i’iyan (persepsi langsung), dan isyra.

Mungkin sebagian orang mengira Bayani, Burhani dan Irfani adalah nama-nama orang.
Tapi diatas itu saya tidak pernah menjelaskan orang-orang yang bernama Bayani, Burhani maupun Irfani...
Ya, kalian memang tidak salah, banyak nama orang yang diambil dari nama-nama itu.
tetapi diatas saya tengah menjelaskan tentang METODE FIQIH....


sumber :
http://babydee-el-habib.blogspot.com/2012/04/bayani-burhani-irfani.html
http://blog.umy.ac.id/aufklarung/2011/11/29/epistimologi-bayani-burhani-dan-irfani/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar